Berikut alasan mengapa Arlifa cocok dijadikan buku pelajaran bagi anak Indonesia dalam berbahasa Arab:
Kosakata-kosakata yang dikenalkan sesuai konteks harian anak Indonesia
Untuk kelas I-II disertai transliterasi berhuruf latin/Indonesia karena asumsinya anak di usia itu belum belajar menulis dan membaca huruf hijaiyah.
Di kelas I dan II itu pula, materi huruf hihaiyah mulai dikenalkan, terutama aspek penulisannya.
Pola kalimat dikenalkan bertahap, sederhana, dan terkonstruksi dari kelas I s.d VI, yang jika itu dikuasai benar-benar oleh anak, maka anak bisa “membuat karangan pendek” berbahasa Arab baik lisan maupun tulisan.
Siswa dikenalkan dengan berbagai pola kalimat bahkan tanpa diberitahu dulu “istilah atau nama” dari pola kalimat tersebut. Karena yang ditekankan adalah mereka bisa membuat kalimat dan merasakan pola tersebut.
Di antara pola kalimat yang dikenalkan adalah:
- Ism Isyaroh, dikombinasi dengan adawatul istifhaam “maa”, “hal” dan “kam”
- Jumlah ismiyah (Mubtada’ khobar)
- Na’tun man’uut, Jar ma’juur, dhuruuf
- Al-Arqaam atau Al ‘adad
- Mufrod, mutsanna, jama’
- Jumlah fi’liyah (fi’il, faa’il, maf’uul), dst
Comment (1)